PISTON

            Pada semua kendaraan yang menggunakan konsep Intake Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) pasti menggunakan piston (juga disebut seher). Piston in berguna untuk menerima tenaga pembakaran dalam silinder dan mengubahnya menjadi tenaga gerak, keberadaan piston didalam silinder sangatlah krusial karena menentukan performa dari sebuah kendaraan.
           Pada kendaraan bermotor jika membahas piston tidak akan lepas dari cc, yaitu volume ruang bakar / silinder suatu mesin. Antara dinding silinder dan piston diberi celah beberapa milimeter dan celah ini harus selalu sama setiap saat. Namun, ketika terjadi celah yang melebihi spek maka harus dilakukan "Boring" atau pembesaran diameter dinding silinder yang juga akan mempengaruhi ukuran piston (setiap dinding silinder diperbesar maka piston juga akan diganti yang lebih besar).
           Untuk penempatan piston sendiri adalah di blok silinder, blok silinder inilah yang menjadi tempat bergeraknya piston. Piston yang bergerak naik turun akan menghasilkan tenaga gerak yang akan diteruskan kepada crankshaft atau poros engkol untuk diubah arah putarannya. Setelah diubah oleh poros engkol tenaga putar dari mesin diteruskan ke sistem perseneling untuk dapat disesuaikan putaran motor sesuai keinginan pengemudi.
            Komponen-komponen piston:
  1. Piston: Berfungsi menerima dan mengubah tenaga hasil pembakaran.
  2. Ring piston: Berfungsi mencegah kebocoran campuran pembakaran.
  3. Ring oli: Berfungsi mencegah kebocoran oli pelumas piston.
  4. Small End: Berfungsi sebagai penghubung Connecting Rod dengan piston.
  5. Batang Piston / Connecting Rod: Berfungsi sebagai penghubung piton ke poros engkol.
  6. Pen piston: Berfungsi menghubungkan / pengunci small end pada piston.
  7. Big end: Berfungsi menghubungkan Connecting Rod dengan poros engkol.
diolah dari berbagai sumber